Bahagia Rampungkan ARMUZNA, Jamaah haji KBIHU Arafah kini menikmati ibadah di Masjidil Haram
- account_circle admin
- calendar_month Jum, 13 Jun 2025
- visibility 54
- comment 0 komentar

KLATEN– Ribuan jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Arafah Kabupaten Klaten telah sukses menuntaskan fase puncak ibadah haji, atau yang dikenal dengan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Sejak Selasa, 11 Juni 2025, jemaah yang terbagi dalam tiga kloter SOC (Solo) yakni Kloter 74, 75, dan 76, telah melaksanakan seluruh rangkaian ritual wajib dengan penuh kekhusyukan.
Mayoritas jemaah KBIHU Arafah memilih Nafar Awal, yakni meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah. Namun, sebagian kecil jemaah memilih Nafar Akhir (meninggalkan Mina pada 13 Dzulhijjah) karena mempertimbangkan kondisi di Mina yang kurang kondusif, terutama terkait minimnya pelayanan kesehatan dari Kementerian Haji Arab Saudi dan kepadatan toilet.
Thawaf Ifadhah Prioritaskan Jemaah Lansia dan Disabilitas
Setelah menuntaskan Armuzna, jemaah haji KBIHU Arafah segera melanjutkan ritual Thawaf Ifadhah. Ritual ini, yang merupakan salah satu rukun haji dan wajib dilaksanakan untuk menyempurnakan ibadah, dimulai pada Selasa, 10 Juni 2025, untuk jemaah yang dalam kondisi sehat.
“Alhamdulillah, jemaah yang sehat telah lancar melaksanakan Thawaf Ifadhah,” ujar salah seorang pembimbing KBIHU Arafah.
Adapun jemaah lanjut usia (lansia) dan pengguna kursi roda, pelaksanaan Thawaf Ifadhah dijadwalkan pada hari berikutnya, Rabu, 11 Juni 2025. Proses ini dibantu sepenuhnya oleh para pembimbing dan relawan KBIHU Arafah yang telah dipersiapkan jauh hari. Demi kenyamanan, sebagian besar jemaah lansia dan pengguna kursi roda memanfaatkan golf car yang tersedia di Masjidil Haram.
Di tengah lautan manusia di kawasan Masjidil Haram, jemaah tampak khusyuk melafalkan doa sembari thawaf mengelilingi Kakbah, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan Sa’i sebanyak tujuh kali antara Safa dan Marwah.
Momen Bahagia di Tengah Tantangan Perjalanan Haji
Meskipun diwarnai beragam drama dan tantangan selama fase Armuzna, seperti kepadatan jalan di Muzdalifah yang menyebabkan keterlambatan penjemputan bus dan memaksa jemaah berjalan kaki 3-4 kilometer di bawah terik matahari menuju Mina, tak sedikit pun mengurangi semangat para jemaah.
Di Mina, perjalanan dilanjutkan menuju Jamarat untuk melempar jumrah pada tanggal 10-12 Dzulhijjah (Nafar Awal). Jarak tenda jemaah haji KBIHU Arafah Klaten ke Jamarat berkisar 3-4 kilometer.
“Berbagai persoalan yang mewarnai fase Armuzna tak lagi penting. Jamaah berdamai dengan keadaan,” kata salah satu jemaah yang enggan disebutkan namanya. “Yang ada hanya rasa syukur dan berdamai. Di hari terakhir lontar jumrah, yang ada hanya wajah-wajah gembira dan bahagia,” tambahnya.
Seluruh jemaah larut dalam kebahagiaan karena berhasil menuntaskan rangkaian ibadah, terutama Armuzna, yang menjadi tujuan utama mereka. Setelah semua rangkaian ini, tak ada lagi amarah atau komplain, hanya wajah-wajah gembira dan bahagia di hari terakhir lontar jumrah.
Pergeseran Gelombang Kedua ke Madinah
Sementara itu, jemaah gelombang kedua secara bertahap akan bergerak menuju Madinah dan akan kembali ke Tanah Air melalui Madinah. Pergeseran jemaah gelombang kedua ke Madinah direncanakan akan dimulai pada Rabu, 18 Juni 2025.
- Penulis: admin

