Muhammadiyah Aisyiyah Klaten Berpartisipasi dalam Pemetaan Potensi Konflik Berbasis Keagamaan
- account_circle admin
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 137
- comment 0 komentar

Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang diwakili Drs. H. Yusuf Ismanto dan Ibu Fitria Hastuti, S.P. menghadiri undangan sebagai peserta FGD Focus Group Discussion (FGD) Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan yang diselenggarakan Kantor Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten. (Rabu, 09 Juli 2025).
Diundang pula ormas lain seperti dari Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kabupaten Klaten Drs. H. Fathur Rahman, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Klaten Bapak Nur Izzudin, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Klaten Ibu Farida Fatmawati. Hadir pula tokoh – tokoh agama berpengaruh seperti Asosiasi Penghulu Rebuplik Indonesia (APRI ) dan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) serta perwakilan Media dari AMC ( Media Center Aisyiyah Klaten ).
Sedangkan dari Kemenag hadir Kepala Kantor Kementerian Agama beserta jajaranya yaitu Seksi Bimas Islam dan Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten.
Bertempat di ruang rapat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Dr. H. Anif Solikhin, S. Ag., M. S. I. dalam sambutanya menyampaikan acara ini diadakan serentak di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten / kota di seluruh Indonesia dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dalam rangka memetakan potensi konflik berbasis keagamaan, sehingga konflik bisa diantisipasi dan dicegah sejak dini.
Data jumlah konflik antar agama secara nasional lebih sedikit jumlahnya dibandingkan konflik internal dalam suatu agama ( intra agama ), sedangkan di Kabupaten Klaten ternyata menurut beliau suasana cukup kondusif karena ada kesepahaman antar internal umat Islam sendiri meski terdapat perbedaan pemahaman dalam beragama.
Diskusi yang dipandu Kasi Bimas Islam Drs. H. Wahib. M.Pd.I sebagai fasilitator berlangsung sangat dinamis sehingga diperoleh masukan untuk pemetaan potensi konflik intern keagamaan lokal di Klaten dan masukan – masukan untuk mengantisipasinya antara lain meningkatkan dialog antar umat beragama maupun intern kelompok dalam suatu agama untuk saling memahami, perlunya bersikap bijak dan membimbing terhadap paham agama yang dianggap tidak benar supaya lurus tidak melenceng dari aqidah, membina para siswa dan santri dalam hal pemahaman agama dalam bernegara. Sedangkan Ibu – ibu menyampaikan kegelisahan mereka terhadap tokoh agama yang memaksakan pemahaman mereka sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam masyarakat.
Dari forum diskusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa bahwa potensi klonflik intern terjadi karena perbedaan pemahaman beragama termasuk pemahaman beragama dalam bernegara dan cara mengaktualisasikanya. Sedangkan perbedaan dalam hal tersebut adalah sunnatullah ( QS Yunus : 9 ), oleh karena itu seharusnya kita bisa saling memahami dan menghormati. Jika salah satu pihak memaksa pihak lain mengikuti pemahamanya, di situlah potensi konflik mulai terjadi. Acara diakhiri dengan penandatanganan pernyataan komitmen bersama “ Merawat Kebersamaan, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagamaan”.
Saat penutupan, Drs. H. Wahib. M.Pd.I menyampaikan acara semacam ini akan berlanjut untuk lebih mengoptimalkan peran ormas dan kemenag secara sinergis dalam meredam potensi konflik supaya kerukunan intern maupun antar umat beragama di Klaten akan selalu terpelihara.
- Penulis: admin

