RESEPSI MILAD IPM KE-64 DAN TEMU ALUMNI PD IPM KLATEN TAHUN 2025
- account_circle admin
- calendar_month Sel, 2 Sep 2025
- visibility 101
- comment 0 komentar

Klaten, 30 Agustus 2025 – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Klaten bersama Korda Alumni PD IPM Klaten sukses menggelar Resepsi Milad IPM ke-64 dan Temu Alumni di Aula Gedung Dakwah “Sierad” Muhammadiyah Klaten, Sabtu (30/8/2025). Acara yang mengusung tema “Ukhuwah Tak Terputus, Perjuangan Tak Terhenti” ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai angkatan, pengurus PD IPM Klaten, serta perwakilan Pimpinan Cabang IPM se-Kabupaten Klaten.
Ketua PD IPM Klaten, Risti Nurhayati, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, milad dan temu alumni tidak sekadar menjadi perayaan, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi.
“Harapan kami, acara ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan wadah untuk meneguhkan ukhuwah, membangun semangat kolaborasi, serta menghadirkan kebermanfaatan nyata bagi umat,” ujar Risti.
Sekretaris Korda Alumni PD IPM Klaten, Sudarwanto, S.Pd.I., M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi tonggak lahirnya kepengurusan baru Korda Alumni dengan Ketua H. Wahid Syaifudin, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Sudarwanto, S.Pd.I., M.Pd., dan Bendahara Dr. Edy Muslimi, M.Si. Pada kesempatan itu, mereka juga meluncurkan program GERAKAN PEDULI SAHABAT IPM yang berfokus pada jejaring pendidikan, studi lanjut, pengembangan usaha, hingga aksi sosial.
“Melalui program ini kami ingin meneguhkan semangat kepedulian, empati, dan kebersamaan. Alumni dan kader IPM harus saling menopang dan saling berbagi,” tegasnya.
Ketua PW IPM Jawa Tengah, Daei Al Janni, SH, yang juga merupakan kader asal Klaten, mengingatkan pentingnya transformasi kader dalam menjaga kesinambungan perjuangan. Ia menyoroti perubahan batas usia IPM yang akan diremajakan menjadi 22 tahun sebagai tantangan baru dalam pola kaderisasi.
“Kader IPM harus menyiapkan kualifikasi diri dengan memperbanyak literasi, memperluas pengalaman, serta membangun diskusi lintas organisasi. Kader tidak boleh berhenti pada lingkup IPM semata, tetapi juga harus siap berkontribusi di dunia politik, birokrasi, hingga forum-forum kebangsaan,” paparnya.

Sesi berbagi pengalaman menghadirkan enam alumni inspiratif yang kini berkiprah di berbagai bidang:
- Prof. Dr. Eko Warif Sudaryanto (Guru Besar UNS, pakar perpajakan) menekankan pentingnya keikhlasan dalam berdakwah. “Meskipun saya tidak bersekolah di Muhammadiyah, IPM telah membentuk saya untuk selalu menggantungkan diri hanya kepada Allah SWT,” ungkapnya.
- Dr. Elis Zuliati Anis, Ph.D. (Dosen Ilmu Komunikasi UAD) berbagi kisah perjalanan internasionalnya. Ia menekankan pentingnya big dream yang harus ditopang soft skill. “IPMawati harus berani bermimpi besar, menguasai bahasa, dan siap berkompetisi di kancah global,” pesannya.
- Prihari Darwiyono, S.Pd., M.Pd. (Kepala SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara) menceritakan perjuangannya membangun sekolah. “Relasi dan kerja sama yang saya pelajari di IPM menjadi bekal berharga dalam mengembangkan sekolah hingga memperoleh bantuan miliaran rupiah,” jelasnya.
- Suyanto (Sekretaris Desa Jarum, pengusaha payung dan batik) mengingatkan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan gelar. “Dengan kegigihan, lulusan SMA pun bisa menjadi pengusaha sukses. IPM mengajarkan saya arti kebersamaan dan keberanian berusaha,” katanya.
- Rusdi Santoso, S.Ag., M.Si. (Wakil Bendahara PDM Klaten, penyuluh agama) menekankan pentingnya literasi dakwah. “QS. Ali Imran:142 mengingatkan kita bahwa dakwah butuh kesabaran dan konsistensi. Itulah yang saya pelajari sejak aktif di IPM,” tuturnya.
- Drs. H. Mariyono, M.Pd. (Sekretaris PDM Kendal, Kepala SMK Negeri Kendal) menegaskan bahwa dakwah bersifat universal. “Amar ma’ruf nahi munkar bisa dilakukan di mana pun, bukan hanya di masjid. Alumni IPM harus berani menunjukkan identitasnya di berbagai bidang,” tegasnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama dari kalangan kader muda. Muhammad Zulfikar, kader aktif PD IPM Klaten yang kini menempuh studi di UAD, mengaku mendapatkan banyak inspirasi.
“Saya merasa beruntung bisa hadir di acara ini. Semangat untuk terus belajar, berani bermimpi besar, dan siap berkontribusi di masyarakat benar-benar terasa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Alif Imtinan Khansa Mahdiyah, alumni IPM angkatan 2020 yang kini menempuh studi Tafsir Qur’an di UMS.
“IPM adalah rumah besar kita. Dengan adanya temu alumni seperti ini, kami bisa berbagi pengalaman sekaligus memperkuat jaringan. Jika kader dan alumni saling bersinergi, IPM Klaten akan semakin maju,” katanya.
Suasana resepsi milad berlangsung hangat, penuh keakraban, dan sarat inspirasi. Alumni dari berbagai angkatan menegaskan pentingnya ukhuwah, dakwah, peningkatan kapasitas diri, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan penegasan kembali tema besar “Ukhuwah Tak Terputus, Perjuangan Tak Terhenti”. PD IPM Klaten dan Korda Alumni berharap momentum ini menjadi awal sinergi yang lebih erat antara kader dan alumni, sehingga perjuangan para pendahulu dapat dilanjutkan dengan energi baru dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat, persyarikatan, dan bangsa.
Kontributor: Kang Dar
- Penulis: admin

