Ilmu wajib dituntut,diamalkan dan disebarkan

Mengikuti kegiatan sekolah tabligh merupakan salah satu pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan saya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter, kedisiplinan, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya dakwah sebagai bagian dari kehidupan seorang muslim.

Sekolah tabligh yang saya ikuti dilaksanakan setiap hari Ahad selama 8 bulan secara online dan offline di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari seluruh utusan PCM di Klaten, dengan tujuan utama memperdalam pemahaman agama serta melatih kemampuan berdakwah dengan cara yang bijak dan penuh keikhlasan. Selama kegiatan berlangsung, kami mendapatkan tugas menggunakan teknologi informatika untuk mendukung dakwah secara luas.

Setiap kuliah kami diajak untuk memperbanyak wawasan kemuhammadiyahan dan pengetahuan agama Islam. Selain itu, kami juga mendapat pembekalan tentang adab berdakwah, pentingnya niat yang ikhlas dalam beramal, serta cara menyampaikan pesan agama dengan lemah lembut dan penuh hikmah. Salah satu kegiatan inti yang sangat berkesan adalah latihan khutbah Jum’at dan praktik editing untuk media dakwah.

Selama mengikuti sekolah tabligh, saya merasakan suasana kebersamaan yang sangat kuat. Kami saling membantu, saling mengingatkan, dan saling mendukung satu sama lain. Tidak ada perbedaan status atau latar belakang, semua peserta diperlakukan sama sebagai saudara seiman yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari ridha Allah. Dari kebersamaan tersebut, saya belajar tentang keikhlasan, kesabaran, serta pentingnya ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu hal yang sangat saya pelajari dari kegiatan ini adalah tentang makna dakwah yang sesungguhnya. Dakwah bukan sekadar menyampaikan ceramah di depan orang banyak, melainkan upaya memperbaiki diri dan mengajak orang lain menuju kebaikan dengan penuh kesantunan. Para ustaz pembimbing selalu mengingatkan bahwa tugas kita hanyalah menyampaikan, sementara hidayah sepenuhnya adalah urusan Allah. Prinsip ini membuat saya lebih memahami bahwa keberhasilan dakwah tidak diukur dari banyaknya orang yang berubah, tetapi dari sejauh mana keikhlasan dan kesungguhan kita dalam berusaha.

Selain aspek spiritual, sekolah tabligh juga mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab. Jadwal kegiatan yang teratur menuntut kami untuk tepat waktu dan memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik. Saya belajar untuk lebih menghargai waktu, menjaga kebersihan, serta berperilaku sopan dalam setiap interaksi. Hal-hal sederhana tersebut ternyata memiliki makna mendalam dalam membentuk kepribadian seorang muslim yang berakhlak mulia.

Setelah kegiatan berakhir, saya merasakan banyak perubahan dalam diri saya. Hati terasa lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan semangat untuk beribadah semakin meningkat. Saya mulai lebih istiqamah dalam menjalankan shalat berjamaah di masjid, memperbanyak membaca Al-Qur’an, dan berusaha mengamalkan apa yang telah saya pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya juga bertekad untuk terus berdakwah sesuai kemampuan saya, baik melalui ucapan dan tulisan, tindakan, maupun teladan yang baik.

Secara keseluruhan, sekolah tabligh memberikan pengalaman spiritual yang mendalam serta pembelajaran moral yang sangat berharga. Kegiatan ini mengajarkan saya bahwa setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebaikan, memperbaiki diri, dan menjadi bagian dari perubahan positif di masyarakat.

Dari kegiatan sekolah tabligh ini, saya dapat menyimpulkan bahwa dakwah bukan hanya tugas para ulama atau ustaz, melainkan kewajiban seluruh umat Islam sesuai kemampuan masing-masing. Sekolah tabligh menjadi wadah yang efektif untuk membentuk pribadi yang lebih taat, disiplin, dan ikhlas dalam beramal. Melalui kegiatan ini, saya belajar untuk memperbaiki diri, menumbuhkan semangat ukhuwah Islamiyah, dan memperdalam rasa cinta kepada organisasi Muhammadiyah sebagai kendaraan dalam mengarungi dunia dakwah.

Saran untuk Kegiatan ini:

1. Kegiatan sekolah tabligh sebaiknya terus dilaksanakan secara rutin agar semakin banyak generasi muda yang mendapatkan manfaat spiritual dan moral dari kegiatan ini.
2. Pembimbing atau ustaz dapat menambah variasi materi dakwah agar peserta lebih aktif dan antusias.
3. Perlu adanya tindak lanjut pasca kegiatan, seperti pertemuan rutin atau kelompok pembinaan, agar semangat dakwah yang diperoleh tidak hilang begitu saja.
4. Peserta diharapkan dapat mengamalkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi contoh baik di lingkungan masing-masing.

Demikian laporan pengalaman mengikuti sekolah tabligh ini saya susun dengan penuh rasa syukur. Semoga kegiatan seperti ini terus berkembang dan menjadi sarana pembinaan umat yang efektif. Saya berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya agar kita semua dapat istiqamah dalam berdakwah dan beramal di jalan-Nya.