• https://dewanarsitek.id/var/index/
  • https://ept.metropolitanland.com/
  • https://heylink.me/pastiparty/
  • http://103.206.170.246:8080/visi/
  • https://mpp.jambikota.go.id/
  • https://lms.rentas.co.id/
  • https://utbis.ollinsoft.com/
  • https://heylink.me/mbokslotterbaik/
  • https://heylink.me/slotplus777gacor/
  • https://sptjm.lldikti4.id/banner/
  • mbokslot
  • https://ciclohospitalar.com.br/
  • https://link.space/@splus777
  • https://sptjm.lldikti4.id/storage/
  • https://alvi.centrojuanaazurduy.org/
  • https://silancar.pekalongankota.go.id/
  • https://dewanarsitek.id/dewan/
  • https://dms.smhg.co.id/assets/js/hitam-link/
  • https://smartgov.bulelengkab.go.id/image/
  • https://app.mywork.com.au/
  • slotplus777
  • https://heylink.me/slotplussweet777/
  • https://alvi.centrojuanaazurduy.org/
  • Mbokslot
  • http://103.81.246.107:35200/templates/itax/-/mbok/
  • https://rsjdahm.id/vendor/
  • https://pastiwin777.cfd/
  • https://rsjdahm.id/Vault/
  • https://heylink.me/Mbokslot.com/
  • https://www.intersmartsolution.com
  • https://sikapro-fhisip.ut.ac.id/
  • Menelisik Falsafah “Jer Basuki Mawa Bea” | Muhammadiyah Klaten
    Breaking News
    Beranda » OPINI » Menelisik Falsafah “Jer Basuki Mawa Bea”

    Menelisik Falsafah “Jer Basuki Mawa Bea”

    • account_circle ariefaziz
    • calendar_month Sen, 10 Nov 2025
    • visibility 58
    • comment 0 komentar

    Falsafah Jawa “Jer Basuki Mawa Bea” merupakan salah satu ungkapan luhur yang sarat makna dan mengandung nilai moral universal. Falsafah ini tidak hanya menggambarkan pandangan hidup masyarakat Jawa, tetapi juga memiliki kesejajaran dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya perjuangan dan pengorbanan demi meraih kemuliaan. Dalam konteks dakwah kultural Muhammadiyah, nilai-nilai seperti ini menjadi jembatan antara kearifan lokal dan pesan universal Islam.

    1. Apa Makna Falsafah Jer Basuki Mawa Bea?

    Secara bahasa, “Jer Basuki Mawa Bea” dapat diartikan sebagai “Setiap keberhasilan menuntut biaya atau pengorbanan.” Kata “basuki” berarti keselamatan, kemuliaan, atau keberhasilan, sedangkan “bea” berarti biaya, pengorbanan, atau sesuatu yang harus diberikan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Falsafah ini mengajarkan bahwa segala bentuk keberhasilan baik dalam urusan dunia maupun moral tidak akan tercapai tanpa kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan. Dalam pandangan hidup orang Jawa, kemuliaan tidak datang secara tiba-tiba. Ia harus diperjuangkan dengan tekad dan keikhlasan, disertai kesediaan menanggung konsekuensi dari setiap langkah.

    Dengan demikian, “Jer Basuki Mawa Bea” mengandung pesan moral bahwa hidup bukan sekadar menerima, melainkan juga memberi. Tidak ada kemuliaan tanpa kesediaan berkorban; tidak ada keselamatan tanpa usaha yang sungguh-sungguh.

    2. Bagaimana Pandangan Islam?

    Ajaran Islam sejalan dengan falsafah “Jer Basuki Mawa Bea”. Islam menegaskan bahwa setiap keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun akhirat, memerlukan perjuangan dan kesungguhan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat berikut.

    اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

    Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. (Q.S. Ar-Ra’d [13]: 11)

    Ayat ini menegaskan prinsip dasar bahwa perubahan positif harus dimulai dari usaha manusia itu sendiri. Allah menuntut ikhtiar sebelum menurunkan hasil. Inilah inti makna Jer Basuki Mawa Bea dalam perspektif Islam bahwa setiap “basuki” (kebaikan dan keberhasilan) pasti memerlukan “bea” (usaha dan pengorbanan).

    Rasulullah saw. juga menekankan dalam hadis berikut.

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ (رواه مسلم)

    Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Bersemangatlah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah kamu lemah. (H.R. Muslim)

    Hadis ini menegaskan bahwa keberhasilan harus diperjuangkan dengan kesungguhan (iḥrish) dan tidak boleh pasrah tanpa usaha. Inilah makna inti Jer Basuki Mawa Bea: untuk meraih “basuki” (kemuliaan), seseorang harus menanggung “bea” (usaha dan perjuangan). Dengan demikian, Islam dan falsafah Jawa sama-sama menolak sikap malas, manja, dan instan. Kedua dalil di atas menekankan pentingnya etos kerja, kesabaran, dan keteguhan hati.

    3. Kisah Sahabat Nabi tentang Jer Basuki Mawa Bea

    Salah satu kisah sahabat Nabi yang mencerminkan makna “Jer Basuki Mawa Bea” adalah kisah pengorbanan sahabat Abdurrahman bin Auf r.a. Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sahabat yang kaya raya, dermawan, dan penuh semangat jihad. Ketika hijrah ke Madinah, ia meninggalkan seluruh harta kekayaannya di Makkah demi mengikuti Rasulullah saw. Di Madinah, ia memulai hidup dari nol. Ia bekerja keras hingga kembali menjadi saudagar sukses, tetapi kekayaan itu tidak membuatnya lalai. Ia menginfakkan hartanya dalam jumlah besar untuk perjuangan Islam.

    Diriwayatkan bahwa pada perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menyumbangkan 200 uqiyah emas (setara dengan puluhan kilogram emas). Rasulullah saw. pun memuji ketulusannya seraya bersabda: “Apa pun yang dilakukan Abdurrahman bin Auf setelah hari ini, tidak akan membahayakan dirinya (karena amalnya yang besar).”(HR. Tirmidzi)

    Kisah ini menunjukkan bahwa untuk meraih basuki (kemuliaan dan keberkahan), seseorang harus siap menanggung bea (pengorbanan). Abdurrahman bin Auf tidak sekadar memberikan harta, tetapi juga menyerahkan kenyamanan dan keamanannya demi membela kebenaran.

    Contoh lain datang dari Bilal bin Rabah r.a., sahabat mulia yang mempertahankan keimanannya meski disiksa oleh tuannya. Dalam panasnya padang pasir, Bilal tetap mengucapkan “Ahad, Ahad” menegaskan keesaan Allah. Ia rela menanggung derita demi kemuliaan iman. Itulah bea yang ia bayar untuk memperoleh basuki berupa derajat tinggi di sisi Allah.

    Kedua kisah sahabat ini mengajarkan bahwa kemuliaan tidak pernah datang tanpa pengorbanan. Jalan menuju ridha Allah selalu penuh ujian, tetapi di baliknya tersimpan kebahagiaan hakiki yang abadi.

    4. Kesimpulan dan Sikap Seorang Muslim

    Falsafah “Jer Basuki Mawa Bea” bukan sekadar pepatah lama, tetapi panduan hidup yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Islam memandang pengorbanan sebagai syarat mutlak untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan.

    Seorang Muslim sejati harus menyadari bahwa hidup bukanlah tempat untuk bersantai, tetapi ladang amal dan perjuangan. Baik dalam menuntut ilmu, berdakwah, membangun keluarga, maupun berjuang di jalan sosial, selalu ada bea yang harus dibayar entah berupa waktu, tenaga, atau kesabaran.

    Dalam konteks gerakan Muhammadiyah, nilai ini sangat relevan. Gerakan dakwah dan pendidikan tidak mungkin berkembang tanpa pengorbanan. Para pendiri Muhammadiyah telah meneladankan hal ini; mereka rela berkorban demi mencerdaskan umat dan menegakkan ajaran Islam yang murni.

    Sebagai umat Islam dan warga Muhammadiyah, kita perlu menanamkan dalam hati bahwa setiap kebaikan menuntut kesungguhan. Maka, marilah kita jadikan semangat Jer Basuki Mawa Bea sebagai motivasi dalam bekerja, beribadah, dan berdakwah. Karena di balik setiap pengorbanan, terdapat janji Allah yang indah.
    Allahu a’lam bis sowab.

    Penulis: Arief Nur Rahman, S.S. (Peserta Sekolah Tablig PDM Klaten 2025)

    • Penulis: ariefaziz

    Komentar (0)

    Saat ini belum ada komentar

    Silahkan tulis komentar Anda

    Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

    Rekomendasi Untuk Anda

    • Rabbani Award 2025: Ekspresikan Diri dengan Prestasi Bersama SD Muhammadiyah PK Rabbani

      Rabbani Award 2025: Ekspresikan Diri dengan Prestasi Bersama SD Muhammadiyah PK Rabbani

      • calendar_month Sab, 22 Feb 2025
      • account_circle admin
      • visibility 74
      • 0Komentar

      Klaten,22 Februari 2025 – SD Muhammadiyah PK Rabbani,Karanganom, Klaten merupakan sekolah penggerak Angkatan 1, sukses menggelar Rabbani Award 2025 pada tanggal 21-22 Februari 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Ekspresikan Diri dengan Prestasi Bersama SD Muhammadiyah PK Rabbani” diikuti oleh 776 peserta dari tingkat TK hingga SD se-Kabupaten Klaten. Rabbani Award 2025 memperlombakan berbagai kategori, antara […]

    • Jaga Bumi, Cerahkan Negeri: Dari Nasyiah untuk Masa Depan

      Jaga Bumi, Cerahkan Negeri: Dari Nasyiah untuk Masa Depan

      • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
      • account_circle admin
      • visibility 77
      • 0Komentar

      Taman Hutan Gergunung, Klaten — Dalam rangka memperingati Milad ke-94, Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Klaten menggelar Talk Show Refleksi bertajuk “Perempuan Tangguh, Cerahkan Peradaban” pada Ahad, 22 Juni 2025. Bertempat di tengah rindangnya Taman Gergunung, kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus penguat semangat peran strategis perempuan dalam membangun peradaban yang ramah, tangguh, dan […]

    • Lembaga Resiliensi Bencana MDMC Klaten Tanggapi Bencana Angin Puting Beliung di Kabupaten Klaten

      Lembaga Resiliensi Bencana MDMC Klaten Tanggapi Bencana Angin Puting Beliung di Kabupaten Klaten

      • calendar_month Sab, 23 Nov 2024
      • account_circle admin
      • visibility 77
      • 0Komentar

      Klaten, 23 November 2024 – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Klaten merespons cepat dampak bencana angin puting beliung yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Klaten. Bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, rumah warga, dan fasilitas umum, serta memengaruhi ratusan warga terdampak. Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Kerusakan Bencana terjadi dalam […]

    • Beyond the Classroom:  ‘Aisyiyah Wedi Mencetak Guru BA yang Ta’awun, Semangat di Ranting, dan Cinta Masjid.

      Beyond the Classroom: ‘Aisyiyah Wedi Mencetak Guru BA yang Ta’awun, Semangat di Ranting, dan Cinta Masjid.

      • calendar_month 16 jam yang lalu
      • account_circle mpiklaten
      • visibility 64
      • 0Komentar

      Klaten – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wedi, Klaten, menggelar pertemuan rutin Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGBA) pada Sabtu (16/11/2025). Pertemuan yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Wedi ini menekankan pentingnya pembangunan karakter atau character building bagi para pendidik Aisyiyah, menjadikannya kunci dalam memajukan amal usaha dan organisasi. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga […]

    • Baitul Arqom Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Jatinom Sukses Digelar

      Baitul Arqom Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Jatinom Sukses Digelar

      • calendar_month Jum, 27 Des 2024
      • account_circle admin
      • visibility 85
      • 0Komentar

      Jatinom, 27-28 Desember 2024 – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Jatinom berhasil menggelar kegiatan Baitul Arqom selama dua hari, Jumat dan Sabtu, di SD IT Muhammadiyah Annajah Jatinom. Acara ini diikuti oleh 75 peserta dengan tujuan memperkuat visi dan misi organisasi dalam berkhidmat kepada persyarikatan ‘Aisyiyah. Ketua PCA Jatinom, Ibu Ika Nur Azizah, S.Pd., menyampaikan pentingnya […]

    • FUN FOOTBALL AMM KLATEN: Jalin Ukhuwah dan Komunikasi Lewat Sepak Bola

      FUN FOOTBALL AMM KLATEN: Jalin Ukhuwah dan Komunikasi Lewat Sepak Bola

      • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
      • account_circle admin
      • visibility 73
      • 0Komentar

      Klaten – Dalam semangat mempererat ukhuwah dan membangun komunikasi lintas organisasi, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Klaten menggelar kegiatan bertajuk FUN FOOTBALL AMM KLATEN pada Senin (11/8/2025) sore. Acara ini berlangsung di Klaten International Mini Soccer (KIM) dan diikuti oleh 25 orang yang terdiri dari jajaran pengurus AMM Klaten serta para ketua organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah […]

    [insta-gallery id="0"]
    expand_less